bagian kandang unggas yang beratap biasanya dipakai untuk

Penyebab cendawan Alternaria brassica dan Alternaria brassicicola. Gejala: (1) bercak-bercak berwarna coklat muda atau tua bergaris konsentris pada daun; (2) menyerang akar, pangkal batang, batang maupun bagian lain. Pengendalian: (1) menanam benih yang sehat; (2) perlakuan benih seperti pada poin penyiapan benih. 5. Siapkanpenutup strimin yang sudah dibingkai untuk bagian atas boks agar brooder tak dimasuki kucing/tikus. Untuk menghindari cuaca dingin siapkan pula lembaran-lembaran plastik untuk menutupi bagian atas penutup strimin jika ternyata panas dari pemanas belum cukup menghangatkan brooder. Sebisa mungkin kandang terisolasi dari unggas lain TranscriptIntegrasi dan Harmonisasi dalam Perencanaan Pembangunan | i PERENCANAAN D E S A TERPADU ii | Perencanaan Desa Terpadu Perencanaan Desa Terpadu| iii Wahjudin Sumpeno PERENCANAAN D E S A TERPADU Edisi Kedua iv | Perencanaan Desa Terpadu Cetakan 1 – 2004 Cetakan 2 (edisi kedua) – 2011 Banda Aceh-Indonesia Tel: +62 0651 32993 TRANSCRIPT Alat Musik Gamelan; Indonesianenglish (dictionnaire) Indonesianenglish Dictionary. ditions eBooksFrancewww.ebooksfrance.com. Indonesianenglish Dictionary Padapemeliharaan sistim semi intensif ini, kandang yang digunakan biasanya menggunakan kandang sistim pekarangan. Pada cara ini, itik di kandangkan pada malam dan pagi hari saja sedangkan pada siang hari itik melakukan kegiatan atau aktivitas sehari-hari seperti makan, minum dan bermain di pekarangan atau halaman yang telah disediakan. Vay Tiền Trả Góp Tháng Tư Nhân. Sebagai seorang pebisnis atau pengusaha ternak hewan itik petelur tentu hal pertama yang harus diketahui yaitu modal awal usaha ternak hewan itik petelur. Karena cukup penting untuk mengetahui keuntungan atau kerugian ketika beternak. Modal meliputi jumlah ternak yang akan dipelihara, harga pakan, masa pemeliharaan, pakan, kandang, dan beternak, modal yang cukup besar yaitu modal untuk membuat kandang. Semakin bagus bahan yang digunakan untuk membuat kandang hewan itik petelur modern, maka modalnya juga semakin besar. Karena, kandang dengan bahan yang bagus dapat mencapai masa pakai hingga 10 tahun. Cara membuat kandang hewan itik dari bambu memang cukup mudah dan murah. Namun, kandang hewan itik petelur modern dengan bahan bambu hanya bisa dipakai sampai 5 kandang hewan itik petelur yang baik yaitu yang memenuhi beberapa persyaratan, yaitu mencakup lokasi yang jauh dari keramaian atau kebisingan, transportasi mudah, mudah menemukan air dan aman dari gangguan binatang buas. Untuk ukuran kandang hewan itik petelur 100 ekor sendiri harus disesuaikan dengan besar kecilnya hewan itik petelur dan kondisi lahan yang digunakan. Karena kandang tidak boleh terlalu sempit dan harus membuat hewan itik nyaman bergerak. Berikut 10 Jenis Kandang yang Baik untuk Itik Kandang Boks Kandang DOD Fase StraterPada kandang boks anak hewan itik usia 1 – 30 hari dapat ditempatkan di kandang yang berbentuk boks ini. Kandang ini dibuat menggunakan bambu dengan lantai dari kawat kasa atau dari anyaman bambu dengan jarak anyaman 1 – 1,5 cm, dengan jarak yang tidak terlalu lebar ini akan membuat kotoran hewan itik langsung jatuh kebawah dan tidak akan membuat kaki hewan itik menjadi terperosok. Baca juga mengenai budidaya itik Untuk kandang ini tidak perlu diberi tempat pakan, cukup pakan disebar pada kandang. Sebelum digunakan untuk menebar pakan sebaikanya alas pada kandang dilapisi dengan karung atau kain bekas agar pakan hewan itik tidak jatuh kebawah. Baca juga mengenai cara ternak bebek peking 2. Kandang Hewan itik PanggungCukup baik untuk beternak hewan itik, karena kandang cenderung tetap terjaga kering sehingga resiko terkena penyakit lebih kecil. Namun, di samping itu kandang hewan itik panggung juga memiliki kelemahan yaitu hewan itik kekurangan mineral yang biasanya didapat dari tanah. Harus sering membersihkan kotoran yang menempel di lantai panggung. Dan tentu saja mengenai biaya yang mahal. Baca juga mengenai Cara memelihara burung puyuh dirumah 3. Kandang Hewan itik Sistem BateraiTipe kandang ini hampir sama dengan kandang baterai untuk hewan itik petelur yaitu kandang individual. Kandang baterai dikumpulkan di satu tempat lalu diberi atap dan dindingnya diberi pagar dengan anyaman bambu atau kawat. Pembuatan kandang ini dibuat dengan menggunakan sekat – sekat dan setiap petak hanya berisi seekor hewan itik. Pada lantai kandang dibuat sedikit miring agar telur yang baru keluar dari indukan hewan itik dapat langsung mengelinding ke tempat penampungan di bagian depan atau belakang. Baca juga mengenai cara budidaya ayam petelur organik Kelebihan pada sistem Kandang Baterai Mengurangi suara bising dari luar kandangLebih mudah dilakukan pemantauan dan pengontrolan pada hewan itikTelur yang dihasilkan terjamin kebersihannya dan keutuhannyaPengontrolan penyakit lebih mudah dilakukan Baca juga mengenai cara budidaya ayam negeri petelur Kelemahan pada sistem Kandang BateraiBiaya pembuatan kandang lebih besar dibandingkan dengan model kandang lainPerawatan hewan itik harus dilakukan secara instensifPemberian pakan harus memiliki kualitas tinggi dan baik4. Kandang Koloni PostalJenis kandang postal seluruh bagiannya tertutup rapat tidak terdapat ruangan terbuka yang dapat dipakai hewan itik untuk bermain. Kandang ini dibuat dengan dengan sekat – sekat yang mana sekat tersebut ditempati oleh hewan itik dengan umur yang berbeda – beda. Lantai kandang ini berupa semen, litter atau bilah – bilah bambu atau Kandang RenKandang ren merupakan kandang yang terdiri dari tempat beratap dan sebagian tempat terdiri dari tempat yang tidak beratap pada bentuk bagunannya dan hanya dikelilingi dengan pagar. Bentuk kandang ini cocok diterapkan untuk hewan itik dewasa. Di dalam bagian yang beratap kandang biasanya disekat – sekat lagi untuk membagi hewan itik berdasarkan kelompok bagian kandang yang tertutup oleh atap digunakan untuk tidur dan bertelur, pembuatan kandang ini lantai kandang perlu diberi alas sekam, jerami atau bahan empuk Kandang Hewan itik Petelur Sistem KeringKandang hewan itik petelur sistem kering merupakan salah satu tipe kandang yang banyak digunakan di daerah perkotaan. Hal ini menyesuaikan dengan kondisi lokasi yang tidak terlalu jauh dari permukiman sehingga tidak menimbulkan polusi bau akibat kotoran hewan hewan itik petelur di lahan sempit, mungkinkah?Meskipun demikian, hal yang harus diperhatikan yaitu luas lahan harus sesuai dengan jumlah hewan itik yang akan diternakkan, agar hewan itik tetap bisa bergerak dengan nyaman tidak stres.7. Kandang tipe PostalKandang tipe Postal adalah jenis kandang yang populer di kalangan peternak hewan itik, ukurannya bisa disesuaikan bergantung dengan lahan yang ada. Tapi biasanya kandang tipe Postal ini butuh lahan yang luas, karena 1 kandang akan menampung ratusan hewan itik. Di dalamnya akan ada tempat pakan hewan itik beserta tempat minumnya sehingga lebih praktis dan usahakan tinggi kandangnya tidak kurang dari 2 meter. Agar memudahkan merawat, membersihkan, memberi pakan dan pengambilan Kandang tipe RanchKandang tipe Ranch membutuhkan lahan yang lebih luas lagi jika di bandingkan dengan kandang tipe postal, karena kandang ini terbagi 2 daerah. Ada kandang tempat hewan itik dan pelatarannya untuk bermain, oleh karena itu kandang ini juga sering disebut sebagai kandang umbaran atau kandang tipe pelataran. Kandang tempat hewan itiknya bersifat setengah terbuka tetapi ada atapnya agar si hewan itik tidak kehujanan. Di bagian pelatarannya atau umbarannya bersifat terbuka, dikelilingi pagar dan tidak beratap, tempat untuk bermain si hewan itik. Di sana juga ditaruh tempat pakan, minum serta kolam untuk mandi dan berenang si hewan itik. Jadi, memang butuh lahan yang luas untuk kandang tipe Ranch Kandang Kloni Sistem PotstalYang dimaksud dengan kandang ini adalah kandang yang seluruh ruangannya di naungi atap kandang ini hampir sama dengan kandang koloni battery yang mana pada kandang ini bisa di tempati oleh beberapa hewan itik sekaligus. Dan dengan sistem kandang ini seluruh kegiatan hewan itik mulai dari makan minum bertelur, istirahat sampai dengan tidur malam di lakukan di dalam kandang. Jadi istilah awamnya hewan itik – hewan itik tersebut tidak dikeluarkan dari dalam kandang sepanjang hari. 10. Kandang Koloni Sistem RenJenis kandang ini dianggap yang paling praktis diantara jenis kandang yang ini dikarenakan kandang ini memiliki dua ruangan kandang yang berfungsi berbeda. Ruangan pertama difungsikan untuk hewan itik tidur, bertelur, sedangkan ruangan kedua untuk makan, minum dan bermain di siang hari. Ruangan pertama dinaungi atap agar hewan itik tidak kepanasan maupun kehujanan. Adapun ruangan kedua dibiarkan terbuka dan hanya dibatasi pagar keliling. Ruangan kedua ini dikenal dengan kandang umbaran. Atara ruang pertama dan kedua perlu diberi batas pemisah . Kandang ini sangat cocok bagi penempatan hewan itik dewasa atau hewan itik dara yang dipelihara tanpa air. Kandang ini dapat disekat sekat untuk menggolongkan hewan itik kedalam beberapa kelompok sesuai dengan umurnya. Satu kelompok biasanya terdiri dari 60 – 100 ekor yang sama kandang yang beratap perlu di beri alas karena digunakan untuk tidur dan bertelur, untuk bahan alasnya bisa dipilih dari bahan yang tidak mudah memadat, kering atau agak lembab, hangat dan dapat mencegah telur tidak mudah pecahserta kebersihannya terjamin. Sebagai contoh bahan dari sekam, jeramim, atau campuran pasir kering,sekam padi dan kapur tohor dengan perbandingan 231. Bahan alas tersebut ditaburkan diatas lantai kandang setebal 10 – 15 cm. Dalam kandang beratap, disarankan untuk menyediakan sarang tempat untuk bertelur sejak hewan itik dara memasuki kandang hewan itik adanya sarang diharapkan hewan itik menjadi terkondisikan bertelur di tempatnya. Kelebihan kandang tren ini. Mudh dibersihkan juga dapat membuat badan hewan itik cukup kuat karena bisa berjalan – jalan dan terkena sinar matahari disamping itu ada beberapa kelemahan misalnya pada saat musim hujan hewan itik perlu digiring ke bagian dalam kandang yang beratap. Kelemahan ini bisa di siasati dengan memberikan naungan atap pada sebagian dari kandang yang terbuka. Dengan demikian, kalau hujan turun, hewan itik yang tidak mau kehujanan dapat berteduh sendiri di bawah naungan itu. Tentunya Anda sudah mengetahui bahwa ternak unggas pedaging broiler dikenal sebagai ternak unggas yang mempunyai potensi genetik tinggi, mampu tumbuh dengan cepat dalam waktu pemeliharaan yang relatif singkat. Potensi genetik ternak unggas pedaging yang tinggi ini dapat dicapaiapabila mendapat dukungan optimal dari lingkungannya. Salah satu faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap penampilan produksi ternak unggas pedaging adalah kandang dan lingkungannya. Dalam pemeliharaan ternak secara intensif, kandang merupakan tempat tinggal ternak unggas pedaging seumur hidup dan tempat berlindung dari gangguan cuaca dan predator. Kandang dan lingkungannya yang nyaman merupakan salah satu bentuk dukungan bagi ternak unggas pedaging untuk mampu mengekspresikan potensi genetiknya dengan optimal. Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal tersebut perlu dilakukan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya. Sanitasi Kandang, Peralatan, dan Lingkungannya Tahukah Anda, mengapa sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya perlu dilakukan sebelum digunakan untuk pemeliharaan ternak unggas pedaging? Sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya diperlukan terutama untuk memenuhi standar manajemen yang telah ditentukan, untuk memenuhi peraturan perundangan yang berlaku dan standar produk perusahaan serta untuk mengurangi resiko penyakit pada ternak dan manusia akibat dari kontaminasi mikroorganisme. Resiko terjadinya penyakit pada ternak dan juga manusia dipengaruhi oleh interaksi antara 3 komponen, yaitu ternak, lingkungan dan mikroorganisme. Kontaminasi mikroorganisme dapat terjadi pada semua titik dalam suatu proses produksi. Oleh karena itu, sanitasi harus diterapkan pada semua proses produksi ternak termasuk pada peternakan unggas pedaging. Sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya merupakan suatu usaha pencegahan terhadap penyakit dengan cara menghilangkan atau mengatur faktor-faktor lingkungan yang berkaitan dalam rantai perpindahan penyakit tersebut. Sanitasi kandang dan peralatan pada peternakan unggas pedaging merupakan salah satu tindakan dari beberapa cara yang perlu dilakukan sebagai pencegahan berjangkitnya wabah penyakit di peternakan tersebut. Prinsip sanitasi yaitu bersih secara fisik, bersih secara kimiawi tidak mengandung bahan kimia yang membahayakan dan bersih secara mikrobiologis. Penerapan dari prinsip-prinsip sanitasi tersebut untuk memperbaiki, mempertahankan atau mengembalikan kesehatan baik pada manusia maupun ternak. Tujuan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya pada awal persiapan pemeliharaan adalah menciptakan lingkungan yang nyaman dihuni ternak unggas pedaging, bebas kotoran dan bibit penyakit. Karakterisitik yang paling menonjol dari bibit penyakit adalah menyukai tempat-tempat yang kotor. Pada pemeliharaan ternak unggas pedaging, kandang dibersihkan secara menyeluruh setiap satu periode pemeliharaan setelah selesai digunakan. Sedangkan peralatan kandang seperti tempat pakan dan tempat minum biasa dibersihkan setiap hari. Baik pada saat membersihkan peralatan maupun kandang,biasa digunakan bahan sanitasi yang penggunaannya sesuai dosis aman pemakaian dan biasanya disesuaikan dengan jenis penyakit yang pernah berjangkit di wilayah lokasi karena itu, sanitasi kandang dan peralatan perlu dilakukan secara rutin supaya bibit penyakit tidak mempunyai kesempatan berkembang dan menyerang kekebalan tubuh ternak unggas pedaging. Hal ini penting mengingat hanya ternak yang sehat yang dapat memberikan produksi optimal, yang pada akhirnya memberikan keuntungan sebagai tujuan usaha peternakan unggas pedaging. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan sanitasi kandang, peralatan, dan lingkungannya, yaitu 1. Ruang/kandang dan peralatan yang akan disanitasi. 2. Metode sanitasi yang akan digunakan. 3. Bahan sanitasi atau zat kimia yang akan digunakan dan aplikasinya. 4. Monitoring program sanitasiyang akan dilakukan. 5. Harga bahan sanitasi bahan kimia yang akan digunakan. 6. Keterampilam pekerja yang akan melakukan sanitasi. 7. Sifat bahan atau produk dimana kegiatan tersebut akan dilakukan. Bahan-bahan Sanitasi Desinfestasi merupakan suatu proses pemusnahhamaan untuk membunuh parasit terutama parasit-parasit di luar tubuh ternak ektoparasit. Bahan kimia yang digunakan untuk desinfestasi disebut desinfestan. Desinfestan yang dapat digunakan adalah formalin, insektisida. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mencampur desinfestan dengan air perbandingan sesuai dengan label, disemprotkan pada kandang, tempat pakan dan tempat minum yang masih tersisa terlebih dahulu dibuang, baru kemudian disemprot. Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik yang dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan cara membunuh mikroorganisme merupakan proses pemusnahhamaan untuk membebaskan segala bentuk jasad renik dengan cara membunuh kuman bakterisida untuk menghambat pertumbuhan kuman bakteriostatis dengan suatu bahan kimia. Bahan kimia yang digunakan untuk desinfeksi disebut desinfektan. Desinfektan merupakan bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan dan pakaian. Desinfektan yang dapat digunakan untuk desinfeksi antara lain kreolin, lisol, deterjen, antiseptik. Antiseptik merupakan bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Caranya, kandang dan perlengkapannya yang telah dicuci/dibersihkan, kemudian disemprot dengan menggunakan campuran air dan desinfektan. Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, dapat juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya. Bahan desinfektan dapat digunakan untuk proses desinfeksi tangan, lantai, ruangan, peralatan. Disenfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik didefinisikan sebagai bahan kimia yang dapat menghambat atau membunuh pertumbuhan jasad renik seperti bakteri, jamur dan lain-lain pada jaringan hidup. Antiseptik adalah zat yang dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Disinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya. Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi. Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganisme yang akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik pemanasan dan cara kimia penambahan bahan kimia. Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya. Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida. Desinfektan dapat membunuh mikroorganisme patogen pada benda mati. Desinfektan dibedakan menurut kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme, disinfektan “tingkat tinggi” dapat membunuh virus seperti virus influenza dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M. tuberculosis. Untuk mendesinfeksi permukaan dapat digunakan salah satu dari tiga desinfektan seperti iodophor, derivat fenol atau sodium hipoklorit. Iodophor dilarutkan menurut petunjuk pabrik. Zat ini harus dilarutkan dengan aquades. Dalam bentuk larutan, desinfektan ini tetap efektif namun kurang efektif bagi kain atau bahan plastik. Derivat fenol O-fenil fenol 9% dan O-bensil-P klorofenol 1% dilarutkan dengan perbandingan 1 32 dan larutan tersebut tetap stabil untuk waktu 60 hari. Keuntungannya adalah “efek tinggal” dan kurang menyebabkan perubahan warna pada instrumen atau permukaan keras. Sodium hipoklorit bahan pemutih pakaian yang dilarutkan dengan perbandingan 1 10 hingga 1 100, harganya murah dan sangat efektif. Harus hati-hati untuk beberapa jenis logam karena bersifat korosif, terutama untuk aluminium. Kekurangannya yaitu menyebabkan pemutihan pada pakaian dan menyebabkan baru ruangan seperti kolam renang. Untuk mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga desinfektan tersebut. Tiap desinfektan tersebut memiliki efektivitas “tingkat menengah” bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10 menit. Kandang sebagai tempat tinggal ternak mempunyai fungsi dan tipe berbeda-beda. 1. Fungsi kandang kandang dalam pemeliharaan ternak unggas secara intensif dibedakan menjadi 2 fungsi, yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. a. Fungsi Primer secara makro, kandang berfungsi sebagai tempat tinggal bagi ungas agar terlindungi dari pengaruh-pengaruh buruk iklim hujan,panas, dan angin serta gangguan lainnya hewan liar atau hewan buas dan pencurian. Secara mikro, kandang berfungsi menyediakan lingkungan yang nyaman agar ternak terhindar dari cekaman stress. b. Fungsi Sekunder Kandang berfungsi sebagai tempat bekerja bagi peternak untuk mengendalikan kebutuhan ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan sebagai pembesaran, pedaging, petelur, atau pembibit. Berdasarkan fungsi tersebut, pembangunan kandang harus memperhatikan tiga faktor penting, yaitu 1. Faktor biologis dengan aspek lingkungan dan respon ternak terhadap lingkungan secara fisiologis yang akan dimanifestasi dalam bentuk performa produksi. 2. Faktor teknis/ engineering. Berkaitan dengan aspek teknis bangunan, meliputi kontruksi bangunan, bahan, dan tata letak bangunan. 3. Faktor ekonomis. Berkaitan dengan aspek biaya dan efisiensi pengunaan bangunan. Selain harus memperhatikan ketiga faktor di atas, pembagunan kandang juga perlu mempertimbangkan modal, skala pemeliharaan, iklim setempat, luas tanah,tujuan pemeliharaan, teknologi yang diterapkan, keterampilan pekerja, dan selera pemilik. 2. Tipe-tipe Kandang Tipe kandang dapat dibedakan berdasarkan beberapa faktor sebagai berikut. 1. Kontruksi, meliputi a. Kontruksi atap b. Kontruksi dinding c. Kontruksi lantai 2. penempatan ayam dalam kandang 3. Fase pemeliharaan ayam 1. Kontruksi a. Kontruksi atap Terdapat beberaoa tipe kandang berdasarkan kontruksi atap, yaitu 1. Atap bentuk jongkok 2. Atap bentuk A 3. Atap gabungan bentuk A dan jongkok 4. Atap bentuk monitor 5. Atap bentuk semimonitor dokumen author Bentuk atap mempengaruhi sirkulasi udara dari luar kandang ke dalam kandan, dan sebaliknya. Oleh karena itu, atap harus disesuaikan dengan penggunaan kandang dan fase pemeliharaan ayam. Contohnya, kandang yang beratap tipe A, ruangan dalam kandang lebih panas dibandingkan dengan ruangan kandang beratap monitor karena mempunyai kecepatan sirkulasi udara lebih tinggi. Kandang beratap tipr A cocok untuk pemeliharaan anak ayam fase starter yang butuh keadaan lebih hangar. Untuk ayam daea dewasa, lebih cocok mengunakan kandang tipe dinding terbuka semua sisi, terutama untuk daerah tropis. b. Konstruksi dinding berdasarkan konstruksi dinding, terdapat beberapa tipe kandang, yaitu 1. Tipe dinding terbuka satu sisi 2. Tipe dinding terbuka semua sisi opened house 3. Tipe tebuka setengah dinding ke atas 4. Tipe tertutup semua sisi closed house Pengunaan tipe kandang perli memperhatikan fase pemeliharaan atam dan lingkungan. Untuk pemeliharaan anak ayam fase starter, kandang yang sesuai yaitu tipe terbuka setengah dinding keatas karena memerlikan tambahan panas. Untuk ayam dara dewasa, leibh cocok mengunakan kandang tipe dinding terbuka semua sisi, terutama untuk saerah tropis. c. Kontruksi lantai Ditinjau dari segi aspek kontruksi lantai, kandang dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu lantai 1. Kandang tipe lantai rapat Termasuk kedalam tipe ini adalah kandang sistem litter atau deep litter system, yaitu kandang yang mengunakan alat penutup lantai untuk menyerap kotoran agar lantai tidak lembap dan basah serta proses dekomposisi kotoran ayam berlangsing sempurna. Untuk litter, dapat mengunakan bahan organik yang besifat menyerap air. Contohnya, serbuk jagung yang dihaluskan. Bahan tersebut dapat di campur dengan bahan lain, seperti kapur dan super fosfat. 2. Kandang tipe lantai renggang atau berlubang 1. Cage/ battery system, kandang berupa kotak sangkar yang terbuat dari kawat atau anyaman bambu. 2. Wire floor system, lantai kandang terbuat dari anyaman kawat, biasanya menggunakan kawat ram. 3. Slatt floor system, lantai kandang menggunakan bahan berupa bilah-bilah yang disususn memanjang sehingga lantai kandang bercelah-celah. Bahan yang di gunakan berupa bilah kayu, logam, bambu, atau plastik. Lebar celah 2,5 cm dan lebar bilah 2,5 cm dengan ketebalan 2,5 cm. Panjang disesuaikan dengan kebutuhan. 2. Berdasarkan penempatan ayam dalam kandang Berdasarkan jumlah ayam yang ditempatkan dalam kandang, sistem perkandangan dibedakan menjadi 3, yaitu a. Kandang tunggal atau single cage/ battery, setiap sangkar berisi 1 ekor. b. Kandang ganda atau multiple eges, setiap sangkar berisi 2-10 ekor. c. Kandang koloni atau colony cages, setiap sangkar berisi satu kelompok ayam dalam jumlah besar, lebih dari 20 ekor. 3. Berdasarkan fase pemeliharaan Berdasarkan fase pemeliharaan ayam, kandang dibedakan menjadi 3. a. Kandang indukan brooder, untuk memelihara anak ayam umur 0-3 minggu. b. Kandang grower/ pullet, untuk membesarkan anak ayam dan ayam dara umur 4-18 minggu. Biasanya, digunakan kandang lantai litter. c. Kandang layer, untuk memelihara ayam periode produksi telur, umur 18-afkir. Biasanya, digunakan kandang sangkar, cage, atau battery. RANGKUMAN 1. KONSTRUKSI a. Konstruksi atap - tipe jongkok - tipe A - tipe gabungan A dan jongkok - monitor - semimonitor b. Konstruksi dinding - tipe terbuka 1 sisi - tipe terbuka semua sisi/ opened house - tipe terrbuka setengah dinding ke atas - tipe tertutup semua sisi/ closed house c. Konstruksi lantai - lantai rapat/ deep litter system/ postal - lantai renggang 1. cage/ batteray system 2. wire floor system 3. slatt floor system - kombinasi 2. Penempatan Ayan Dalam Kandang 1. Kandang tunggal/ single cage/ battery 2. Kandang ganda/ multiple cage 3. Kandang koloni/ colony cage 3. Fase Pemeliharaan 1. Kandang indukan/ brooder 2. Kandang grower/ pullet 3. Kandang layer Contoh Soal PG Prakarya & KWU kelas XII Semester 1 kurikukulum 2013 Beserta Jawaban~Part9 - Soal pilihan ganda prakarya dan kewirausahaan kelas 12 semester ganjil untuk siswa SMA/MA/SMK/MAK bagian ke-9 postingan ini, berisikan materi yang sama dengan soal pg prakarya bagian ke-8 latihan nomor 71-80, yaitu "Budi Daya Unggas Petelur" Bab 3. Dimulai dari pertanyaan nomor 81, berikut dibawah ini, soal prakarya dan kunci jawaban kurtilas edisi revisi. 81. Bagian kandang unggas yang beratap biasanya di pakai untuk…. a. Membagi unggas b. Untuk pemeliharaan c. Tidur dan bertelur d. Tempat makan unggas e. Sanitasi saja Jawaban c 82. Sifat-sifat genetis dari bibit unggas petelur yang unggul mencapai kisaran…. a. 30% b. 40% c. 50% d. 60% e. 70% Jawaban a 83. Berikut yang bukan termasuk lingkungan pemeliharaan unggas petelur adalah…. a. Perkandangan b. Pakan c. Tata laksana d. Perawatan e. Sifat genetis Jawaban e 84. Jenis ayam ras petelur yang khusus dibudidayakan sebagai penghasil telur saja sehingga produksi daging sedikit adalah…. a. Ras petelur coklat b. Petelur tipe medium c. Ras petelur putih d. Petelur tipe multifungsi e. Ra stipe dwiguna Jawaban c 85. Ayam ras petelur tipe ringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut,kecuali…. a. Memiliki badan ramping b. Bulu berwarna putih bersih c. Kurus mungil dan berjengger merah d. Mampu bertelur lebih dari 260 butir per tahun e. Relatif tenang Jawaban e 86. Jenis unggas dengan bentuk tubuh yang kecil ramping dengan gerakkan lincah…. a. Ayam b. Angsa c. Bangau d. Itik e. Belibis Jawaban d 87. Peternakan burung puyuh lebih mudah dijumpai di daerah sebagai berikut,kecuali…. a. Jawa Barat b. Sulawesi c. Jawa Tengah d. Yogyakarta e. Sumatra Jawaban b 88. Beberapa pertimbangan yang harus kita lakukan dalam menentukan jenis hewan ternak adalah sebagai berikut,kecuali…. a. Ketersediaan lahan b. Memilih hewan relative mudah dipelihara c. Mempunyai nilai ekonomis d. Melakukan survei e. Menentukan pangsa pasar Jawaban e 89. Jenis tanah yang dipilih dalam budi daya unggas petelur adalah…. a. Tanah gambut b. Arena batu cadas c. Tanah berpasir d. Lokasi yang becek e. Tanah basah Jawaban c 90. Tantangan yang dihadapi dalam prinsip 6M dikategorikan ke dalam…. a. Man b. Money c. Material d. Machine e. Methode Jawaban d Lanjut ke soal nomor 91-100 ==> Contoh Soal PG Prakarya & KWU kelas XII Semester 1 kurikukulum 2013 Beserta Jawaban~Part10 Thanks for reading Contoh Soal PG Prakarya & KWU kelas XII Semester 1 kurikukulum 2013 Beserta Jawaban~Part9

bagian kandang unggas yang beratap biasanya dipakai untuk